Overblog
Edit page Follow this blog Administration + Create my blog
Ciliwulung Batu

Informasi sekitar Peternakan, bibit (DOC) Ayam Kampung, wilayah Serang - Banten

PROFIL KELOMPOK TERNAK CILIWULUNG BATU - TAKTAKAN - SERANG

Published by Bandi Banten Farm in KELOMPOK TERNAK TAKTAKAN SERANG

PROFIL KELOMPOK TERNAK CILIWULUNG BATU - TAKTAKAN - SERANG

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan Unggas atau ayam kampung pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Sebagai contoh diwilayah Kota Serang dan sekitarnya banyak penjual ayam bakar, sate ayam, soto ayam, bebek goreng dan sebagainya yang membutuhkan daging unggas yang terus meningkat setiap harinya. Hal ini merupakan peluang positif bagi peternak unggas dan ayam kampung di Kecamatan Taktakan mengingat potensi wilayah yang besar dan posisinya yang berada Ibu Kota Propinsi Banten. Oleh karena itu, usaha di bidang ini sangat layak untuk dikembangkan.

Filosofi nama Ciliwulung Batu

  1. CILIWULUNG (Syekh) dari cerita masyarakat Banten adalah Ayam Sakti mandraguna. Sebagian mengatakan beliau hidup pada masa Maulana Hasanuddin sulthan Banten pertama. Pendapat ini diperkuat oleh cerita rakyat Banten bahwa ketika Maulana Hasanuddin mengadu kesaktian dengan Pucuk Umun (Adipati Banten di bawah Pajajaran) Syekh Ciliwulung membantu Maulana Hasanuddin dengan menjadi ayam aduan untuk bertarung dengan ayam jago milik Pucuk Umun dan kemudian pertarungan ini dimenangkan oleh ayam jago milik Maulana Hasanuddin yang tak lain adalah Syekh Ciliwulung.
  2. BATU dari gabungan kata BAnten bersaTU, berharap kelompok ternak unggas ini dapat menyatukan ekonomi kerakyatan dalam kesatuan kegiatan usaha.
  3. PADI dan KAPAS adalah lambang kemakmuran, berharap setiap anggota mendapat manfaat, maju bersama dalam harmoni
  4. UNGGAS dengan kepala Ayam dan Bebek melambangkan apa yang kami pelihara, fokus hanya dalam hal unggas local
  5. TUGU BANTEN melambangkan syiar atau kumandang ke seluruh penjuru kea rah kebaikan
  1. Identifikasi Masalah

Saat ini telah banyak warga memiliki usaha beternak Unggas dan ayam kampung, namun kurang sukses/tidak berkembang. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan melakukan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha yang didalamnya terdapat 9 langkah pola berusaha dalam membentuk usaha, membina serta mengembangkan usaha, selain itu karena mereka tidak memiliki sikap-sikap wirausahawan yang baik dan tangguh. Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung maupun menghambat usaha ini adalah :

1. Faktor Pendukung :

  1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan.
  2. Memberikan pendapatan/keuntungan yang cukup besar.
  3. Permintaan daging unggas selalu meningkat setiap bulan.
  4. Pemeliharaan tidak begitu sulit.
  5. Tidak memerlukan modal yang cukup banyak.
  6. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
  7. Peluang pasar yang besar untuk pemasaran.
  8. Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk setiap kali panen.

2. Faktor Penghambat :

  1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing.
  2. Memerlukan keahlian dan keuletan yang lebih dalam mengenai beternak.
  3. Tidak adanya bimbingan dan binaan dalam melakukan usaha.
  4. Masih menganggap usaha tersebut sebagai usaha sampingan belaka.

3. Perlunya Berkelompok

Sebenarnya ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun kami memilih usaha beternak unggas ayam kampung karena usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil. Karena hal-hal inilah, kami sebagai pemula dalam dunia usaha berharap dapat menjalankan usaha ini dengan sukses dan bersama-sama mengatasi masalah dengan membentuk sebuah kelompok yang diberi nama Kelompok Peternak Unggas ‘CILIWULUNG BATU”.

  1. Visi dan Misi

Visi kelompok ini adalah :

Memajukan dan memakmurkan peternak Unggas & ayam kampung sehingga lebih kuat dalam menghadapi segala tantangan masa depan

Misi kelompok adalah :

  • Merubah pola ternak masyarakat yang masih tradisional menjadi lebih profesional
  • Mengembangkan dan meningkatkan potensi para peternak Unggas & ayam kampung
  • Menjadikan ternak Unggas & ayam kampung sebagai peluang usaha utama
  1. Tujuan

Tujuan dari kelompok usaha pemeliharaan Unggas & ayam kampung ini adalah :

1. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.

2. Dengan usaha ini pengalaman dan penghasilan peternak dapat meningkat.

3. Dapat memasarkan hasil ternak ayam dengan baik.

4. Menjadikan telur dan daging Unggas / ayam kampung sebagai sumber protein masyarakat.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

  1. Analisis SWOT

Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

  1. Strenght
  1. Beternak Unggas & ayam kampung tidak begitu sulit.
  2. Resiko merugi/kegagalan kecil dengan modal yang relatif kecil.
  3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
  1. Weakness
  1. Bibit unggas / ayam masih mendatangkan dari luar daerah dengan harga tinggi.
  2. Ketersediaan bahan baku pakan ternak yang minim.
  3. Pemasaran dalam jumlah besar masih ke luar daerah.
  1. Opportunities
  1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan.
  2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat.
  3. Memberikan keuntungan yang cukup besar.
  4. Kesadaran masyarakan untuk Back To Nature
  1. Threath
  1. Persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat.
  2. Buruknya sikap spekulan/tengkulak dalam menentukan harga saat jual-beli.
  3. Rumah makan menggunakan ayam lain dengan nama Ayam Kampung
  1. Antisipasi Persoalan

Peluang akan beternak unggas & ayam kampung ini memang menggiurkan, akan tetapi didalam berusaha, kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan dan pemasaran. Oleh karena itu, perlu adanya terobosan-terobosan sebagai solusi mengatasi masalah-masalah tersebut. Contoh : pengolahan limbah, pengolahan pakan alternatif dan pengolahan hasil ternak yang tentunya bernilai ekonomis.

BAB III

TATA KELOLA ORGANISASI

  1. Sarana dan Prasarana

Untuk melaksanakan kegiatanya kelompok ini memiliki beberapa sarana dan prasarana, anatara lain :

  1. Kandang ternak yang berlokasi di halaman belakang masing-masing anggota kelompok ternak. Namun, diharapkan beberapa waktu kedepan memiliki kandang kelompok yang terpusat di satu lokasi.
  2. Gudang ransum yang merupakan tempat pengolahan sekaligus penyimpanan bahan pakan ternak.
  3. Kantor Sekretariat sebagai tempat pusat koordinasi antara pengurus, anggota dan pihak lain.

Selain sarana dan prasarana di atas, kelompok ini masih memerlukan sarana dan prasarana lain yang belum dimiliki, antara lain :

  1. Mesin penetas telur untuk membantu breeding yang tidak tertangani oleh cara tradisional.
  2. Mesin penggiling bahan pangan ternak.
  3. Ruang/balai pelatihan.
  4. Perangkat komputer untuk kebutuhan administrasi.
  1. Ketersediaan SDM

Secara keseluruhan dalam kelompok ini merupakan himpunan peternak ayam kampung tradisional. Oleh karena itu, kelompok ini perlu bimbingan dan pembinaan baik oleh peternak berpengalaman dan profesional atau instansi terkait.

  1. Sistem manajemen usaha

Untuk ternak yang dikelola oleh keluarga, maka sistem manajemen diatur berdasarkan musyawarah secara kekeluargaan. Sementara untuk gudang ransum dan kandang kelompok yang direncanakan, maka manajemennya diatur secara kelompok.

  1. Sistem Administrasi

Untuk kerapihan dalam pelaksanaan kegiatan, maka dibuat pembukuan antara lain :

a). Keuangan.

b). Stock opname.

c). Surat-menyurat.

BAB IV

PENUTUP

Dalam bab penutup ini ada beberapa poin yang menjadi pokok pemikiran, antara lain :

  1. Beternak ayam kampung memberikan keuntungan yang besar.
  2. Beternak ayam kampung tidak memerlukan modal yang terlalu besar.
  3. Pemeliharaan akan anak ayam kampung tidak begitu sulit untuk dilaksanakan.
  4. Beternak ayam kampung tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
  5. Wirausaha pemeliharaan ayam kampung memiliki prospek cerah dengan resiko kecil.
  6. Beternak secara berkelompok akan memudahkan peternak dalam menyelesaikan masalah.

Serang, 06 Maret 2016

KELOMPOK PETERNAK UNGGAS

“CILIWULUNG BATU”

Ketua, Sekretaris,

Bandiyono, SE Cecep

KELOMPOK TERNAK UNGGAS

CILIWULUNG BATU

SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TERNAK:

Kelurahan : Panggungjati

Kecamatan : Taktakan

Kota : Kota Serang

Nama Kelompok Ternak : Ciliwulung Batu

Nomor Register :

Pelindung : Bp. Supriadi, SE

Penasehat : 1.

2.

A. Ketua : Bandiyono

B. Sekertaris : Cecep

C. Bendahara : Kaderi

D. Seksi Unit Usaha : Peternakan Unggas Lokal

1. Usaha Tani / Budidaya : Sukarma

2. Pengolahan : Madlujen

3. Sarana dan Prasarana Produksi : Ajad

4. Pemasaran : Sri Winarno

PENGURUS KELOMPOK TERNAK

Ketua

Bp Bandiyono

Mengetahui,

Kepala Kelurahan.Panggungjati

Bp Supriadi, SE

NIP:

Koord PPL Kec. Taktakan

H. Maman Rasiman SP. MM

NIP: 19560629 197912 1 002

PROFIL KELOMPOK TERNAK CILIWULUNG BATU - TAKTAKAN - SERANG